Sebanyak 224 peneliti dari 5 negara beradu konsep penelitian dalam The 6th International Conference on Engineering, Technology, and Industrial Application (ICETIA), yang digelar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Pesetrta ICETIA ke 6 tahun ini lebih banyak, tahun kemarin hanya 190, kini ada 224 peneliti dari 5 negara. Yakni Indonesia, Malaysia, Cina, Vietnam dan Laos,” kata Ketua Panitia ICETIA, Agus Dwi Anggono, Rabu (11/12).
ICETIA digelar bersama dengan Mechanical Engineering, Science and Technology (MEST2019) dan Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri XVIII (RAPI), selama dua hari, mulai 11-12 Desember 2019, di Alila Hotel Solo.
Tema utama dalam gelaran senimar internasional ini adalah ‘Rekayasa pintar di era revolusi industri 4.0 : energi terbarukan, sumberdaya dan material’.
Tema ini diharapkan mampu memberi kontribusi pada perkembangan keteknikan di Indonesia.
Dijelaskan Agus, seminar ICETIA yang digelar ke enam ini diikuti 123 peneliti, tentang engineering, energi dan keteknikan.
Untuk RAPI ke 18, diikuti 71 peneliti, tentang isu nasional energi dan keteknikan dan untuk MEST yang digelar tahun ke 3 diikuti 23 peneliti, dengan kajian yang lebih spesifik pada material teknik.
ICETIA mulai diperhitungkan di tingkat dunia, apalagi paper penelitian akan di-publish di jurnal internasional terindek scopus. Hal ini berimbas nama UMS akan semakin eksis dan mendunia,” tandasnya.