Menindaklanjuti agenda besar di Fakultas Teknik UMS, Ketua Panitia Acara, Eko Setiawan, Ph.D., mengatakan alasan ICETIA-RAPI pada tahun ini mengangkat tema Synergizing Bengawan Solo Convertation & Enviromentally-Friendly Batik & Textile Industries Towards A Sustainable River Basin.
“Fakultas Teknik UMS sedang gencar-gencarnya menjadikan industri batik ramah lingkungan dan Bengawan Solo sebagai pusat kajian dan pusat unggulan utama dari Fakultas Teknik,” jelas Eko.
Berkaitan dengan itu, tambah dia, dihadirkan pembicara yang mempunyai keahlian di dua bidang itu, yakni Bidang Pengelolaan Sungai dan Industri Tekstil.
“Kami berharap ini menjadi forum untuk saling bertukar hasil penelitian, masukan, dan juga wawasan berkenaan dengan tema yang diseminarkan, sehingga lebih baik dalam riset dan penulisannya sekaligus sarana untuk menjalin jaringan kerjasama,” pungkas Ketua Panitia.
Dekan FT UMS, Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan paparan materi tentang Bagaimana Konstribusi Perguruan Tinggi Teknik Muhammadiyah dalam Pencapaian 17 Sustainable Development Goals (SDGs) pada saat presentasi.
“Kami di Fakultas Teknik sedang mengupayakan agar isu SDGs semakin dipahami oleh mahasiswa. Bagaimanapun juga sebagai penduduk global terikat dengan PBB, maka arah pembangunan kedepan mengikuti kesepakatan yang telah ditanda tangani oleh PBB,” papar Rois.
Rois menyoroti bahwa sesungguhnya isu 17 SDGs sangat kompatibel dengan ajaran Islam. Masalahnya, tidak ada satupun negara dengan mayoritas penduduk islam menunjukan pencapaian SDGs yang outstading.
“Ini merupkan tantangan buat kita,” tegas Dekan FT UMS itu.
Rois berharap, perubahan paradigma pendidikan di UMS dengan merumuskan kembali nilai-nilai Isam, akan membantu FT untuk memberikan pondasi teologis dalam pendidikan dan pelatihan, yakni dengan 3 nilai, Ibadah, Istilamah, dan Istimaroh.
Rangkaian acara itu berlangsung selama 2 hari yakni sampai dengan Jum’at, 8 Desember 2023. Agenda di hari kedua yaitu Workshop Pengembangan Batik Ramah Lingkungan yang bertajuk “Workshop on Environmentally-friendly Batik Industries”, yang bekerjasama dan diselenggarakan di Kampung Batik Laweyan, Surakarta
sumber : news.ums.ac.id