Program Profesi Insinyur (PPI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Sumpah Profesi Insinyur Angkatan VII dan Kuliah Umum Keinsinyuran, dengan tema ‘Peningkatan Profesionalisme Insinyur Indonesia’, Sabtu, (20/1) yang dilaksanakan di Auditorium Moh Djazman, Kampus I, UMS.
Laporan Ketua Prodi Program Profesi Insinyur UMS, Ir., Agung Setyo Darmawan, S.T., M.T., IPM., mengucapkan selamat kepada 32 wisudawan sumpah profesi insinyur.
“Dengan rincian sejumlah 27 sumpahwan hadir secara offline, dan 5 sumpahwan mengikuti secara online melalui Zoom Meeting. Kemudian lulusan terjauh dari Halmahera Maluku Utara dan Gorontalo,” paparnya.
Agung Setyo Darmawan mengungkapkan, bahwa mahasiswa PPI ini telah mengalami proses rekognisi, konversi pengalaman sesuai dengan kurikulum yang ada. Hal ini berkaitan dengan penjaminan mutu dan kompetensi dari seorang insinyur.
“Sehingga perlu adanya landasan hukum untuk menunjang profesionalisme insinyur Indonesia, yang menjadi tema dari kuliah umum pada hari ini, bersamaan dengan pengambilan sumpah,” ungkap Kaprodi PPI UMS itu.
Dalam kesempatan itu, Rektor UMS, Prof., Dr., H. Sofyan Anif, M.Si,. mengungkapkan bahwa dulu insinyur adalah predikat. Namun, sekarang insinyur ini adalah pengakuan profesi atau keahlian seseorang.
Sofyan Anif juga menyampaikan 6 program studi di Fakultas Teknik ini semuanya sudah terakreditasi Unggul dan Internasional.
“Saya selalu merenung, bagaimana prodi di UMS yang mendapatkan akreditasi Unggul ini tidak hanya dipandang sebagai tolak ukur, untuk melihat kualitas prodi. Tetapi lebih daripada itu, sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” paparnya.
Sehingga sebutan Unggul ini, lanjutnya, dapat dimaknai secara sesungguhnya dan hakiki.
“Maka kami di UMS, ajak berdiskusi bagaimana kalau misalnya prodi Unggul. Justifikasi keberadaan unggul dirasakan sebagian besar masyarakat bahkan bangsa dan negara. Apalagi ini juga menjadi bagian insinyur itu,” tegas Sofyan.