ORMAWA Fakultas Teknik Berhasil Menghidupkan Kembali Potensi Desa Jatisobo Sebagai Pasar Singkong Dalam Program Hibah Bina Desa KEMENRISTEKDIKTI Tahun 2019

Pada tahun 2019 ini, Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) terpilih dari 3000an proposal Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti, total yang didanai pada tahun ini sebanyak 80 proposal yang berasal dari organisasi kemahasiswaan di seluruh Indonesia.
Topik yang diangkat oleh KMTM adalah optimalisasi pemanfaatan ubi singkong sebagai nilai tambah jual di desa Jatisobo dengan metode Passibo ( Pasar Singkong Jatisobo). Ide ini diangkat setelah diketahui bahwa masyarakat di Jatisobo adalah penghasil singkong, dimana selama ini nilai jualnya masih rendah, karena hanya dijual di dua pabrik penghasil tepung tapioka. Selain itu, di desa tersebut terdapat sebuah pasar yang telah mati selama hampir 20 tahun. Pihak pemerintah desa belum mampu memberdayakan lokasi pasar tersebut, karena penanggung jawab lokasi pasar tersebut adalah kabupaten Karanganyar.
Oleh karena itu, KMTM dengan bimbingan dosen prodi Teknik Mesin, kemudian tergerak untuk menggagas bagaimana berbagai singkong yang ada di desa tersebut bisa diolah dan dikemas dengan lebih baik. Kemudian dilakukan pelatihan-pelatihan manajemen pemasaran serta dibuatkan tempat pemasaran konvensional dengan bentuk pasar wisata di lokasi pasar lama.
Sejak bulan September 2019 berbagai kegiatan telah dilaksanakan, mulai dari sosialisasi, pelatihan manajemen pemasaran, pelatihan berbagai olahan produk singkong, pelatihan pengemasan yang baik dan puncaknya adalah pada hari Sabtu, 23 November 2019 peresmian Passibo oleh Bupati Karanganyar, Drs. H. Juliyatmono.
Bupati berharap keberadaan pasar ini bisa berlangsung terus menerus semakin mampu membantu roda perekonomian di desa Jatisobo, beliau juga berjanji jika pasar ini bisa hidup dengan baik, maka pada tahun 2020 pasar tersebut akan dibangun dan dikembangkan dengan lebih baik lagi.Selain itu beliau juga berpesan kepada kepala desa agar segera dibentuk kelompok-kelompok masyarakat untuk belajar olahan singkong dan dikemas dengan baik, dimana pada tahun depan Bupati juga berjanji untuk memberikan bantuan mesin-mesin pengemas, sehingga hasil olahan singkong Jatisobo bisa masuk ke supermarket-supermarket di wilayah Karanganyar bahkan mampu masuk ke daerah di sekitarnya.

berita terkait di https://jateng.tribunnews.com/2019/11/23/asik-ada-destinasi-wisata-baru-di-karanganyar-namanya-passibo-kulinernya-semua-olahan-singkong

[envira-gallery id=”1514″]

Scroll to Top